Menurut laporan IQNA dilansir dari www.shorouknews.com, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (22/8), Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa menekankan bahwa organisasi ini menindaklanjuti kekhawatiran kesinambungan praktik kekerasan yang meningkat karena kesalahpahaman agama dan publikasi fanatisme agama.
Lebih lanjut organisasi ini mendesak pemerintah untuk fokus dalam memerangi kebencian dan diskriminasi dengan mengadopsi pendekatan holistik berdasarkan budaya saling menghormati dan memahami melalui dialog antara agama dan memublikasikan program pendidikan yang memperkuat kesetaraan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Pernyataan itu menekankan bahwa pemerintah harus membangun sistem pendukung yang kuat untuk membantu para korban, dengan berkoordinasi dengan masyarakat sipil.
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa adalah organisasi antar pemerintah atau internasional terbesar dalam masalah keamanan. Kegiatannya mencakup kontrol senjata, hak asasi manusia, kebebasan pers dan pemilihan umum yang bebas dan adil.