Pelaksanaan Gencatan Senjata Sementara di Jalur Gaza
Menurut Iqna, mengutip Al Jazeera, gencatan senjata sementara di Jalur Gaza dilaksanakan Hamas dan rezim Zionis, dan sebelum itu, tentara Israel mengintensifkan sasarannya di sebagian wilayah Jalur Gaza.
Kamp Jabalia di utara Jalur Gaza, Nasirat di tengah, serta Khan Yunis dan Rafah di selatan menyaksikan pemboman hebat yang, selain menargetkan beberapa rumah sakit, juga menyebabkan puluhan orang syahid dan terluka.
Reporter Al Jazeera juga melaporkan bahwa beberapa menit sebelum penerapan gencatan senjata, bel peringatan berbunyi di pemukiman Zionis Nireuz di tepi Jalur Gaza.
Tentara Zionis sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pengerahan pasukannya di garis gencatan senjata.
Truk bantuan telah memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah. Media melaporkan kedatangan ambulans dari penyeberangan ini untuk membawa korban luka keluar dari Jalur Gaza pada jam-jam pertama gencatan senjata sementara selama 4 hari.
Sejak awal serangan rezim Zionis di Jalur Gaza, 14.854 warga Palestina telah menjadi syahid, termasuk lebih dari 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan. Selain itu, sekitar 7.000 orang masih hilang atau tertimbun reruntuhan. Beberapa jenazah juga tertinggal di jalanan, dan selain itu, nasib beberapa orang yang terluka masih belum diketahui. Selama serangan ini, lebih dari 36.000 orang juga terluka.
Meskipun ada peringatan dari rezim Zionis bahwa para pengungsi dari selatan Jalur Gaza “tidak dapat kembali ke pusat dan utara Jalur Gaza”, masyarakat di wilayah tersebut terus bersikeras untuk kembali ke rumah mereka meskipun terjadi penembakan dan ancaman dari rezim Zionis.
Sebelum penerapan gencatan senjata, dalam beberapa jam terakhir, rezim pendudukan melancarkan serangan besar-besaran di berbagai wilayah Jalur Gaza, termasuk bagian utara. (HRY)
