IQNA

Membumikan Alquran di Era Society 5.0

18:17 - June 27, 2022
Berita ID: 3476984
TEHERAN (IQNA) - Perkembangan teknologi dan arus informasi begitu cepat, perubahan menuju arah perbaikan itulah yang diinginkan oleh manusia atas kemajuan teknologi saat ini. Umat islam menjadi satu elemen masyarakat dunia yang mengalami perubahan revolusi industry 4.0 ke society 5.0.
IQNA melaporkan, pada era society 5.0 perlunya dikaji ulang pemahaman kita tentang agama.
 
Idealnya Alquran itu dekat dengan kita, dengan kehidupan sehari-hari. Alquran adalah kitab suci umat Islam dan diturunkan Allah SWT pada tanggal 17 Ramadhan sebagai hudan (petunjuk), bayinnah (penjelas) dan furqan ( pembeda antara yang benar dan salah) dari lauh al-mahfuzh ke bait al-izzah (langit dunia) secara sekaligus. 
 
Demikian menurut jumhur ulama berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas ra. (HR ath- Thabarani)
 
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185:
 
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)."
 
Membumikan Alquran mengandung upaya untuk mewujudkan '' yang jauh '' menjadi " yang dekat ", yakni sesuai dengan kondisi umat muslim di era society 5.0 ini. Sekarang katakanlah  yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari hanya 5% makna yang ada di dalam Alquran, padahal seharusnya sebagai umat muslim 100% tuntunan hidup haruslah berpacu pada Alquran. 
 
Untuk dapat mewujudkan kondisi ideal tersebut, diperlukan upaya konkrit yang mendasar berupa aktivitas memahami dan menerapkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Alquran adalah petunjuk bagi seluruh manusia ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
 
Perubahan pola kehidupan semakin pintar akses terhadap berbagai macam sumber kebutuhan hidup yang dibutuhkan dengan cara yang pintar pula. Jika di era society 5.0 orang cukup mengatakan "Buka pintu" maka pintu akan terbuka secara otomatis. Bagaimana dengan Alquran kedepan?
 
Perkembangan era digital menjadikan segala macam unsur termasuk keagamaan, terutama Islam untuk upgrade penyampaian materi. Perkembangan fungsi terhadap akses ke Alquran diupayakan oleh ilmuan muslim, karena umat Islam membutuhkan variasi-variasi kegunaan dan fungsi dari perangkat lunak gadget.  
 
Maka dari itu perlunya proses penyanduran dari sumber aslinya seharusnya menjadikan perhatian pokok. Dari mana teks disandur sangat penting untuk diketahui, apakah sumber sanduran itu memiliki kekuatan untuk dipercaya atau tidak.
 
Kenyataannya banyak aplikasi atau website-website tidak memperhatikan hal ini. Point inilah yang nantinya akan merusak orisinalitas sumber ajar umat Islam, dan mementahkan upaya pelestariannya. Selain tidak lengkap dari mana kutipan ayat yang terkandung diambil ada hal yang harus diperhatikan dalam upaya membumikan Alquran dan isi kandungannya. 
 
Pelestarian Alquran perlu ditekankan untuk menjaga seluruh kandungan isi termasuk tanda baca yang telah ada. Kurang lengkapnya tanda baca dikhawatirkan pada masa mendatang akan muncul perbedaan cara membaca yang akan memunculkan pemahaman baru dari hasil perbedaan.(HRY)
 
captcha