IQNA

Kesinambungan Reaksi terhadap Islamofobia Perancis / Dari Pernyataan Asosiasi Mubaligh Palestina hingga Reaksi Parlemen Arab

14:49 - October 31, 2020
Berita ID: 3474733
TEHERAN (IQNA) - Reaksi beberapa lembaga, tokoh-tokoh agama dan politik dunia Islam terhadap Islamofobia Presiden Prancis dan dukungannya terhadap penodaan kesucian Nabi (saw) terus berlanjut dan dalam hal ini, Asosiasi Mubaligh Palestina dengan mengeluarkan pernyataan tujuh poin, menyerukan tindakan segera untuk melawan penghinaan Macron terhadap Islam dan Nabi (saw).

Paltoday melaporkan, pada Kamis, 29 Oktober, Asosiasi Mubaligh Palestina menyebut penghinaan Presiden Prancis terhadap Islam dan Nabi (saw) dan membangkitkan sensitivitas lebih dari satu setengah miliar Muslim sebagai alasan yang jelas untuk mengalihkan penghinaan dari tindakan individu ke pengambilan keputusan pemerintah.

Dalam pernyataan penutupnya, Asosiasi Mubaligh Palestina menyatakan kemarahan dan kecamannya atas pelanggaran terbuka dan terencana dari lembaga resmi tertinggi Prancis kepada Nabi Islam (saw).

Pada poin pertama pernyataan tersebut, Asosiasi Mubaligh Palestina menegaskan bahwa mengadopsi metode penghinaan terhadap Islam dan Nabi (saw) serta melukai sensitivitas satu setengah miliar Muslim (oleh Macron) adalah alasan yang jelas bahwa penghinaan tindakan individu ini telah memasuki ruang pengambilan keputusan di pemerintahan (Prancis).

Poin kedua dari pernyataan tersebut menyerukan kepada negara-negara dan pemerintah Islam untuk mengambil sikap tegas, seperti penghentian hubungan diplomatik dan pengusiran duta besar Prancis, agar tindakan tersebut tidak terulang.

Dalam poin ketiga pernyataan itu, Asosiasi Mubaligh Palestina meminta negara-negara Arab dan Islam, terutama para pedagang dan pemilik modal, untuk memboikot produk dan barang Prancis serta menghentikan impornya oleh negara-negara Arab dan Islam.

Dalam poin keempat pernyataan ini, para ulama umat Islam dan para da’inya diminta untuk bertindak dalam berperan mencerahkan dan menjelaskan risalah Nabi (saw).

Pada poin kelima pernyataan itu, Asosiasi Mubaligh Palestina menekankan bahwa menolong Nabi tidak boleh melalui kekerasan (reaksi yang mirip dengan tindakan Prancis) dan bahwa peringatan mulia Maulid Nabi saw akan membuat marah musuh-musuh bangsa.

Pada poin keenam pernyataan tersebut mengingatkan bahwa tindakan para pemimpin Barat dalam menyatakan permusuhan dengan Islam adalah upaya untuk mengeksploitasi kelemahan umat Islam dalam bayang-bayang negara-negara Arab dan Muslim yang terlibat dalam perselisihan sipil dan perang.

Di poin terakhir dan ketujuh dari pernyataan itu, Asosiasi Mubaligh Palestina mengapresiasi boikot produk-produk Prancis dan protes di media sosial terhadap tindakan Prancis.

Reaksi Parlemen Arab

Kantor berita Palestina Sama News menulis: “Parlemen Arab dengan mengeluarkan pernyataan setelah pertemuannya di markas Liga Arab di Kairo, menyerukan kepada komunitas internasional untuk menyebut kejahatan penghinaan kesucian Nabi (saw), Muslim dan Islam.”

Kesinambungan Reaksi terhadap Islamofobia Perancis / Dari Pernyataan Asosiasi Mubaligh Palestina hingga Reaksi Parlemen Arab

Dalam pernyataan ini, Parlemen Arab memperingatkan konsekuensi berkelanjutan dari hasutan dan kebencian agama serta meminta komunitas internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan semua organisasi regional, internasional dan parlementer untuk melawan penghinaan yang sengaja ditujukan atas kesucian Nabi (saw) dan untuk mencegah penghinaan terhadap agama-agama dan para nabi.

Parlemen Arab menekankan perlunya menghormati perasaan dan kepercayaan semua orang di dunia dan memperkuat budaya toleransi serta menghormati situs dan simbol-simbol agama, dan menolak penyalahgunaan kebebasan berekspresi dan keyakinan untuk menyerang ideologi-ideologi agama.

Presiden Tunisia

Situs berita Al-Quds Al-Arabi menulis, Presiden Tunisia, Kais Saied dalam sebuah pesan bertepatan dengan hari raya kelahiran Nabi (saw), menyebutkan nilai-nilai tinggi Islam dan berkata: Kami tidak menerima penghinaan terhadap kesucian Nabi (saw).”

Dengan mengumumkan penentangan negara dengan penghinaan Nabi (saw), dia berkata: “Allah swt mengutus Nabi Muhammad (saw) untuk menyempurnakan kemuliaan-kemuliaan akhlak dan membimbing manusia.”

Kesinambungan Reaksi terhadap Islamofobia Perancis / Dari Pernyataan Asosiasi Mubaligh Palestina hingga Reaksi Parlemen Arab

Tunisia juga telah menyaksikan banyak demonstrasi menentang Islamofobia Prancis dalam beberapa hari terakhir. Para demonstran menyerukan boikot barang-barang Prancis dan membakar bendera Prancis.

Sejumlah politisi Tunisia juga menyerukan pemanggilan duta besar Prancis untuk menginformasikan kepadanya tentang protes pemerintah Tunisia terhadap pernyataan Macron yang menghina Islam. (hry)

 

3932097

captcha